Bismillah Melayani

 Taretan Achmad Fauzi

    Jadi Pemimpin kok harus melayani? Ya tentu, karena pekerjaan pemimpin sejatinya adalah melayani orang-orang yang dipimpin, bukan sebaliknya. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa kepemimpinan pada hakikatnya adalah melayani (HR Ibnu Asakir dan Abu Nu’aim). Pemimpin adalah pelayan bagi orang yang dipimpin. Menjadi pemimpin berarti mendapat mandat dari rakyat untuk melayani rakyat. Karena itu, seorang pemimpin harus memiliki visi dan misi pelayanan untuk meningkatkan segala aspek masyarakat yang dipimpinnya.

  Kesuksesan seorang pemimpin bukan terletak pada kemampuannya duduk di singgasana kepemimpinan, tetapi terletak pada kemampuannya duduk di hati orang yang dipimpinnya. Hal itu terwujud dalam kemampuan pemimpin dalam melayani rakyat. Pemimpin adalah melayani bukan dilayani.

       Melalui pelayanan ini, antara yang memimpin dan yang dipimpin akan saling mencintai. Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baiknya pemimpin kalian adalah orang-orang yang kalian mencintai mereka dan mereka pun mencintai kalian, yang kalian mendoakan kebaikan untuk mereka dan mereka pun mendoakan kebaikan untuk kalian.”

“Sedangkan seburuk-buruk pemimpin kalian adalah orang-orang yang kalian membenci mereka dan mereka pun membenci kalian, yang kalian melaknat mereka dan mereka pun melaknat kalian.

    Paling tidak ada tiga aspek dalam melayani. Pertama, melayani dengan hati (khidmah bil-qalb). Melayani harus dimulai dari dalam diri. Kepemimpinan sejati dimulai dari dalam hati, lalubergerak ke luar untuk melayani mereka yang dipimpinnya. Kedua, melayani dengan kepala/pikiran (khidmah bil-aql). Hal penting dalam melayani dengan pikiran adalah memiliki visi yang jelas; responsive (tanggap dalam setiap persoalan, kebutuhan, dan harapan rakyat, aktif dan proaktif dalam mencari solusi dari setiap permasalahan dan tantangan); dan performance coach (menjadi pelatih atau pendamping bagi rakyat).

      Ketiga, melayani dengan tangan (khidmah bil-yad). Pemimpin yang melayani dengan tangan adalah pemimpin tidak sekedar memuaskan rakyat, tetapi juga memiliki kerinduan untuk mengemban amanah dengan baik; fokus pada hal spiritual dibandingkan sekedar kesuksesan duniawi; mau belajar;dan menselaraskan diri terhadap komitmen beribadah dan melayani yang dipimpinnya.

    Pemimpin yang diperlukan di masa depan bukanlah ia yang memerintah dengan kekuatannya, namun ia menjadi seorang pembimbing yang dapat membimbing semua tim yang dipunyainya menjadi tim yang sukses dan maju. Seorang pemimpin bukanlah seseorang yang bisanya memerintah saja, namun ia harus menjadi contoh dalam perubahan-perubahan yang dilakukan. Pemimpin juga harus dapat menjadi teman atau pembimbing dalam melahirkan pemimpin-pemimpin generasi berikutnya.Taretan Achmad Fauzi


 


0 Response to "Bismillah Melayani"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel